2. POTENSI WISATA
MASJID AGUNG & KOMPLEK MAKAM ADIPATI I REMBANG (
PANGERAN SEDOLAUT )
Berada di kawasan yang menyatu dengan rumah dinas Bupati,
alon-alon, dan terminal. Termasuk bangunan cagar budaya, dibangun tahun 1814 M
oleh Adipati Condrodiningrat. Masjid ini telah mengalami 6 kali pemugaran,
tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat
makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (Tahun 1886). Di
kawasan ini sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota.
Sebagaimana
prototipe masjid kuno di Indonesia, kawasan masjid juga selalu menjadi kompleks
pemakaman. Di belakang masjid (sebelah barat) terdapat bangunan cungkup dengan
model arsitektur Eropa yang cukup megah. Dengan ketinggian batur sekitar satu
meter, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah
makam yang ada di dalamnya. Kompleks makam ini terkenal dengan sebutan makam
Pangeran Sedo Laut, meskipun di dalamnya terdapat paling tidak lima buah makam.
Secara berjajar dari barat ke timur makam-makam tersebut adalah:
1.
Makam Adipati Condrodiningrat dengan menggunakan
jirat dari semen dan nisan berbentuk kurawal yang terbuat dari batu putih. Makam ini berangka tahun 1289 Hijriyah.
2. Makam istri Adipati Condrodiningrat
dengan jirat & nisan yang hampir sama makam suaminya. Nisan ini berangka tahun
1291h Hijriyah
3. Makam Raden Tumenggung Pratiktoningrat atau Kanjeng Pangeran Sedo Laut
dengan jirat yang terbuat dari susunan bata dan nisan yang sudah terbuat dari semen.
Pada
nisan terdapat angka tahun 1757 menurut angka tahun Jawa atau 1831 Masehi.
4. Makam istri Kanjeng Pangeran Sedo Laut dengan jirat dan nisan yang hampir
sama dengan suaminya. Hanya saja pada makam ini tidak bisa ditemukan angka
tahun.
5. Makam istri Patih Pati, yaitu Raden Ayu Sasmoyo dengan jirat dan nisan yang
hampir sama dengan makam ke-3 dan ke-4 dengan tanpa angka tahun.
Masjid Jami’
Lasem, Makam Adipati Tejokusumo I DAN MBAH SAMBU
Adipati
Tejokusumo I sebagai Bupati Lasem dari generasi ke-empat setelah Bupati Santi Puspo, pada tahun 1585 dan
menempatkan pusat kekuasaannya di Soditan. Tiga tahun setelah menjadi adipati,
dengan membangun Masjid Jami’ Lasem
tahun 1588 berada di sebelah barat alun-alun. Hingga sekarang masjid ini masih
megah setelah mengalami pemugaran-pemugaran. Adipati Tejokusumo meninggal pada
tahun 1632.
Untuk selanjutnya, karena jabatan adipati di
Lasem kosong maka Sultan Agung dari Mataram mengangkat Cik Go Ing sebagai
adipati dengan gelar Tumenggung Mertoguno. Setelah meninggal, Adipati
Tejokusumo I dimakamkan di sebelah barat Masjid Jami’ Lasem yang sekarang
terletak di dusun Kauman, desa Karangturi, kecamatan Lasem. Di sebelah barat
laut masjid juga terdapat sebuah makam yang oleh masyarakat setempat disebut
dengan nama makam Mbah Sambu yang dikatakan merupakan seorang Cina yang
menyebarkan agama Islam di daerah ini pada masa Tejokusumo I. Makam Tejokusumo
I terletak di sebuah halaman yang dikelilingi oleh tembok bata.
Di dalam areal
tembok bata tersebut terdapat tiga makam yang berderet dari barat ke
timur. Makam Adipati Tejokusumo I
terletak di bagian paling barat. Dua makam lainnya tidak dikenal hingga kini.
Jirat makam Tejokusumo I terbuat dari batu bata yang disusun secara bertumpuk
semakin ke atas semakin mengecil. Pada setiap sudut dan bagian tengah dari
masing-masing sisi jirat terdapat hiasan dengan motif simbar.
Adapun nisan
pada makam ini terbuat dari batu andesit yang dibentuk kurawal dengan hiasan
medalion pada bagian tengah. Adapun makam Mbah Sambu dan istrinya yang berada
di sebelah utara makam Adipati Tejokusumo I. Makam Mbah sambu dan istrinya
berada di dalam cungkup yang berdenah bulat
dan beratap kubah yang seluruhnya terbuat dari bata merah berlepa.
Kemungkinan besar makam ini sudah dipugar. Di sebelah utara masjid terdapat
bangunan terbuka yang terdapat makam-makam yang tidak dikenali identitasnya.
Dengan melihat pada nisan-nisannya, tampak dengan jelas bahwa kompleks kuburan
ini juga sudah cukup tua. Nisan-nisan yang bisa dilihat di situ sebagian terbuat
dari batu andesit dengan bentuk kurawal dan gada.
TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI, JANGKAR
DANG PUHAWANG DAN BANGUNAN BELANDA
Konon TRP Kartini pada awalnya dipakai sebagai tempat
pemantauan arus lalu lintas kapal-kapal, tempat para nelayan transit, dan juga
digunakan sebagai pusat kegiatan sedekah laut bagi masyarakat setempat. Lokasi
TRP Kartini berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang – Surabaya,
dengan latar belakang pemandangan laut yang dilengkapi fasilitas kolam renang
“Putri Duyung”, taman bermain anak-anak.dan perahu wiasata. Pada bulan Syawal diadakan upacara
tradisional Syawalan/ Kupatan 7 hari setelah hari Raya Idul Fitri dengan
berbagai kegiatan seperti lomban (wisata laut), wisata belanja, pertunjukan
musik dll. Kegiatan ini juga tersebar di berbagai obyek di daerah Kabupaten
Rembang, seperti di Pantai Pasir Putih Tasikharjo, di Bonang dan di pantai
Binangun.
Di dalam lokasi TRP Kartini juga terdapat Jangkar Dang
Puhawang yang berukuran panjang 4,22 m, lebar 2,80 m, lingkar badan 60 cm,
terletak di pantai. Konon jangkar ini milik pelaut Cina Dang Puhawang yang
terlibat perselisihan dengan Sunan Bonang. Ketika mereka beradu kesaktian;
kapal Dang Puhawang terjungkir, layarnya jatuh di Bonang menjadi batu yang kini
disebut “Watu Layar” ( Batu Layar ),
sedang jangkarnya jatuh di Rembang. Karena riwayatnya yang unik maka jangkar
ini dikeramatkan orang; sehingga masih ada yang percaya untuk mengadakan ziarah
dan mengadakan haul di tempat tersebut.
Anjungan Pantai Kartini Jangkar Dampo Awang Kolam Renang Putri Duyung
Anjungan Pantai Kartini Jangkar Dampo Awang Kolam Renang Putri Duyung
Di lokasi ini juga terdapat cagar budaya berupa bangunan peninggalan
Belanda dengan arsitektur Eropa
( dibuat tahun 1811 ), yang dulunya dipakai kegiatan
rapat/pertemuan/pesta pada masa pemerintahan Belanda ( 1808-1811 ). Kemudian
pada tahun 1945 – 1996 dipakai umat Kristiani Jawa sebagai gereja , kemudian
pada tahun 2006 mulai dibangun ( yang tidak meninggalkan bentuk/ arsitektur
aslinya ), dan sekarang sudah berdiri megah. Bangunan tersebut dipergunakan
sebagai perpustakaan modern, sekaligus sebagai
TIC/ pusat informasi pariwisata.
Sampai saat ini TRP Kartini masih merupakan obyek wisata
unggulan, yang saat ini masih dalam proses optimalisasi dalam penggarapannya,
bahkan ada beberapa pulau kecil yang potensial sekali untuk dikembangkan dan
dijadikan obyek wisata bahari. Apalagi dengan adanya Blok Cepu, maka sangat
besar kemungkinannya obyek wisata ini / obyek-obyek wisata yang lain di wilayah
Kabupaten Rembang akan sangat potensial untuk dikunjungi wisatawan baik
wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang sekaligus mempunyai
kepentingan bisnis.
Obyek ini dibuka jam 07.00 – 16.00 WIB, kolam renang dibuka jam 07.00 –
22.00 WIB.
Peluang investasi : aquarium air
laut, rumah makan seafood, kapal pesiar, arena memancing,dll
MUSEUM KAMAR PENGABADIAN RA. KARTINI
Berlokasi di lingkungan rumah dinas Bupati Rembang
merupakan bangunan asli yang dulu ditempati RA Kartini (pelopor emansipasi
wanita Indonesia) beserta suaminya Djojo Adiningrat Bupati Rembang (1889 –
1912) dan sampai sekarang sebagian besar masih berfungsi sebagai rumah dinas
Bupati Rembang.
Museum Kamar pengabadian RA Kartini menempati salah satu
kamar pribadi yang dulu ditempati RA Kartini untuk melakukan segala aktivitas,
menulis buah pikiran dan ide-ide beliau; juga digunakan tempat melahirkan putra
satu-satunya sampai beliau wafat.
Museum RA. Kartini Keluarga RA Kartini bersama Benda Peninggalan RA
Kartini
Atas dasar kenyataan sejarah itulah, maka untuk mengenang
jasa-jasa beliau oleh Bupati Rembang tahun 1967 (saat itu Drs. Adnan Widodo),
kamar tersebut ditetapkan sebagai “ Museum Kamar Pengabadian RA Kartini “. Di
sini banyak koleksi foto, lukisan, dan peralatan/ perlengkapan rumah tangga
(dari keramik dan ukir-ukiran kayu jati), yang dipakai beliau sehari-hari. Juga
bangunan kuno yang dulu dipergunakan RA Kartini untuk mengajar anak-anak bumi
putera.
Bangunan gedung ini bentuknya masih asli, hanya pada
tahun 1968 atapnya yang semula dari sesek bambu diganti eternit/atap dengan
papan kayu jati. Obyek wisata ini dibuka setiap hari mulai jam 07.00 – 16.00
WIB.
Peluang investasi : showroom aneka souvenir
SANGGAR BUDAYA
Berlokasi di lingkungan rumah dinas Bupati Rembang
/ Museum Kamar pengabadian RA Kartini (Jl. Gatot Subroto 8 Rembang) merupakan
bangunan baru, yang semula bekas kantor Sekretariat Daerah; dan mulai tahun
2002 dioperasikan sebagai Sanggar Budaya. Sanggar Budaya ini dipergunakan
berbagai macam event/ kegiatan baik umum maupun kedinasan; yaitu untuk kegiatan
lomba, festival, pameran dll. dibuka untuk umum.
Pintu Masuk Sanggar Budaya Area Selatan Sanggar Budaya Area Utara Sanggar Budaya
Ruangan yang ada di Sanggar Budaya terdiri dari 3
ruang terbuka, dan 2 ruang tertutup; dengan fasilitas mushola, kamar mandi, WC,
area parkir yang luas dan aman. Di dalam lokasi ini juga terdapat showroom
hasil kerajinan dan industri Kabupaten Rembang, yang dikelola oleh PKK
Kabupaten Rembang.
ANJUNGAN KABUPATEN REMBANG DI PURI MAEROKOCO
Lukisan
Anjungan Kab.Rembang
Tampak Depan Anjungan Ruang Tengah Anjungan
Anjungan
Kabupaten Rembang yang berada di area Puri Maerokoco Semarang adalah merupakan gambaran
rumah adat, yang beratap joglo dengan jenis-jenis riangan terdiri dari serambi
depan, ruang tamu, ruang tengah/ ruang keluarga, kamar tidur, gladhag dan
dapur.
Di
lingkungan bangunan utama terdapat bangunan pelengkap daya tarik yang meliputi:
plasa untuk pentas kesenian tradisional dilengkapi dengan patung R.A Kartini,
Ruangan terbuka berpasir putih untuk penyelenggaraan pertunjukan Pathol Sarang,
Jangkar / sauh dan batu layar Dampo Awang, perahu nelayan Rembang, pertamanan
dengan tanaman pohon kawis dan sono keling , bambu hias, dll.
Daya
tarik yang ditampilkan biasanya berupa pertunjukan kesenian rakyat secara
berkala; antara lain pertunjukan kesenian tradisional Pathol Sarang, Thong
Thong Lek, Orek-Orek dll. Pameran hasil industri
dan potensi wisata Kabupaten Rembang serta pameran photo obyek-obyek wisata
dll,
Peluang investasi : perahu wisata, kegiatan pentas seni dan budaya
daerah, display kerajinan/makanan khas
MAKAM RA. KARTINI
Terletak di desa Bulu 17,5 km dari kota Rembang ke
selatan jurusan Blora. Luas area 10 ha, sedangkan sekitar 2 Ha, yang merupakan
makam keluarga Bupati Rembang RMAA Djojo Adiningrat dan putra RA Kartini
satu-satunya RM Soesalit. Pada bulan April puluhan ribu pengunjung berziarah ke
Makam RA Kartini. Di atas tanah tersebut
dibangun pesanggrahan sebagai tempat peristirahatan beliau bersama
permaisurinya RA Kartini.
Pintu Gerbang Makam RA Kartini Makam RA Kartini ( kanan
) Area
Cungkup Makam RA Kartini
Sejak meninggalnya RA Kartini kemudian kanjeng RMAA Djojo
Adiningrat membangun makam berupa cungkup yang berbentuk joglo dengan atap seng
bersirap, berpagar besi dan berkijing marmer asli dari Italia. Demikian halnya
setelah RMAA Djojo Adiningrat meninggal,
yang dimakamkan di sebelah utara cungkup isterinya, juga dibangun kijing marmer
asli Italia oleh putra tertua yaitu RMAA Abdul Karnen ( yang menjabat sebagai
Bupati Rembang tahun 1912 – 1942 menggantikan ayahanda. Di lokasi obyek ini sekarang telah dilengkapi
area parkir yang luas, musholla, bumi perkemahan, warung cinderamata dll. Dibuka : setiap hari jam 07.00 – 16.00 WIB.
Peluang investasi : toko souvenir, penginapan dan restoran.
HUTAN WISATA SUMBER
SEMEN
Berada di desa Gading-Kecamatan Sale, 49 km dari Kota
Rembang ke arah tenggara, merupakan hutan lindung dengan berbagai pohon
langka terdapat juga kera
yang lucu dan liar. Hutan Wisata Sumber Semen sejak tahun 2008
difungsikan sebagai ruang tata hijau dengan luas areal obyek
sekitar 17,1 Ha adalah
milik Perhutani Kebonharjo, yang
pengelolaannya juga oleh KPH
Kebonharjo.
Fasilitas yang ada
seperti kolam renang, taman bermain anak-anak, aneka satwa , sumber air
alami (sebagai sumber air minum daerah sekitar
dan seluruh masyarakat Rembang), dan ada pula ruang informasi, shelter-shelter,
jalan setapak menuju goa Rambut yang legendaris, serta adanya pelestarian tanaman langka yang
sering dipergunakan untuk penelitian khususnya mahasiswa IPB, terdapat juga
tempat wisata buru, wisata agro dan wisata tirta.
Pintu Masuk HW.Sumber Semen Pintu
Masuk Bumi Perkemahan Area Bumi
Perkemahan
Hutan Wisata Sumber Semen juga mempunyai daerah khusus
untuk bumi perkemahan yang sampai saat ini masih sering digunakan untuk kemah
dan camping bagi pramuka maupun anak-anak muda yang sedang berlibur. Saat ini
obyek wisata tersebut sudah mulai diberi batas-batas wilayah berbentuk kawat yang melintas, hal
ini difungsikan sebagai pengaman obyek.
Obyek ini dibuka setiap hari pukul 07.00
- 16.00 WIB.
Peluang investasi : kegiatan wisata
agro, wisata buru, villa/motel, restoran,dll
WANA WISATA KARTINI MANTINGAN
Luas areal sekitar 39,7 Ha milik Perhutani Mantingan,
sehingga pengelolaannya oleh KPH Mantingan. Obyek wisata ini berada di pinggir
jalan Raya Desa Mantingan, Kecamatan Bulu 22 km ke selatan jurusan Blora,
berdekatan dengan Makam RA.Kartini (kurang lebih berjarak 4 km ke arah selatan).
Pintu Gerbang WW.Kartini Mantingan Sekelompok Rusa WW.Kartini
Mantingan Kolam
Renang WW.Kartini Mantingan
Dengan hutan jati yang teduh, taman bermain anak yang
luas, terdapat juga kolam renang untuk anak-anak dan dewasa dengan pelengkap ruang bilas /
ruang ganti serta pelengkap lainnya. Kemudian adanya pesanggrahan tempat menginap,
parkir yang sangat luas, ruang informasi, shelter-shelter tempat berteduh, dan
fasilitas olahraga tennis lapangan ( yang disewakan selama 24 jam ), serta
koleksi binatang dari hutan setempat.
Di lokasi obyek wisata ini juga mempunyai fasilitas bumi
perkemahan dengan berbagai jenis perlengkapan untuk berkemah yang dapat disewa
di tempat tersebut; pada setiap hari
Minggu atau hari liburan sekolah sangat ramai dikunjungi oleh para pemuda yang
melakukan kegiatan pramuka atau camping.
Dibuka jam 07.00 – 16.00 WIB.
Peluang investasi : villa/motel, restoran, taman bunga/kebun buah, dll
MAKAM SUNAN BONANG & PETILASAN / PASUJUDAN SUNAN
BONANG
Sunan Bonang ( R.Maulana Makdum Ibrahim ) wafat tahun
1525 M dalam usia 60 tahun, dimakamkan di rumah kediaman beliau di desa Bonang-
Lasem, 17 km dari kota Rembang ke timur jurusan Surabaya. Ada yang mengatakan
makam beliau berada di Tuban bahkan ada yang mengatakan makam
beliau di Madura (wallahu a’lam bissowab). Bangunan makam Sunan Bonang
oleh penduduk setempat menyebutnya
“ndalem” dibangun oleh
seorang saudagar dari
Juana, sedang pendapat lain mengatakan bahwa makam Sunan Bonang itu
bekas rumah Kadipaten Bonang Binangun peninggalan Nyi Ageng Maloka ( kakak
Sunan Bonang yang pernah memerintah Kadipaten Binangun ). Sepeninggal suaminya Pangeran Wiranagoro tahun 1479, kemudian tahun 1480 M Kadipaten
Binangun dipindah Nyai Ageng Maloka ke
kota Lasem.
Sedangkan Petilasan/ Pasujudan Sunan Bonang berada di
sebuah bukit Desa Bonang Kecamatan Lasem 17 km
dari Kota Rembang ke timur jurusan Semarang – Surabaya, terdapat
bangunan (musholla) dengan kamar berisi batu besar yang di gunakan oleh Sunan Bonang sebagai sajadah., tempat bershalawat
(bertapa) atas perintah Nabi Haidir. Batu itulah yang dikenal dengan pasujudan
( tempat sujud kepada Allah SWT ) Sunan Bonang, ada bekas anggota badan Sunan
Bonang. Di lokasi inipun ada makam Putri
Campa, yaitu makam Dewi Indrawati (Ibu Raden Patah Sultan Demak) yang menjadi mubalighah di Bonang sampai akhir hayatnya, (
uniknya makam Putri Campa ini mempunyai alas tiang berupa umpak dari tulang
ikan paus ).
Gerbang Pasujudan Sunan Bonang Makam Sunan
Bonang
Pintu Masuk PasujudanSunanBonang
Perlu
diketahui bahwa event yang ada di lokasi
obyek pada setiap bulan Selo (Dulkangidah) hari Rabu Pahing adalah Acara Haul
Sunan Bonang. Jika pada bulan tersebut tidak ada hari Rabu Pahing diganti Jumat
Legi. Acara berlokasi di nDalem/ Makam Sunan Bonang di Desa Bonang-Kecamatan
Lasem. Sedangkan Acara Penjamasan Pusaka Sunan Bonang berupa “bende” yang di
beri nama “Bende Becak” pada setiap tanggal 10 Dzulhijah (Hari Raya Idul Adha) pukul 09.00 diadakan upacara penjamasan di rumah juru kunci Desa Bonang
Kecamatan Lasem. Bende Becak berukuran garis tengah 10 cm.
Zaman dulu
bende ini berfungsi sebagai alat untuk
mengumpulkan para wali atau sebagai
tanda pemberitahuan akan terjadinya
sesuatu peperangan /musibah. Pada
upacara ini dibagi-bagikan ketan kuning dengan enti / selai ( dari kelapa manis
) serta memperebutkan air bekas
penjamasan Bende Becak yang konon dapat memberikan berkah. Dan untuk lebih dulu
mendapatkan barang tersebut, pengunjung berusaha lebih dahulu datang ( walaupun
menunggu lebih lama ) bahkan ada yang menginap sebelumnya ( khususnya
pengunjung dari luar kota ).
Peluang investasi :
villa, restoran, toko souvenir
Pintu Gerbang Makam Sunan
Bonang Bende Becak Sunan Bonang Penjamasan Bende Becak
PANTAI BINANGUN
Di desa Bonang- Binangun ( 18 km ) dari kota Rembang ke
timur jurusan Surabaya, akan dapat dilihat keindahan pantai ini dengan pemandangan laut lepas dari jalan raya
maupun dari bukit Petilasan Sunan Bonang ( yang bertebing putih yang disebut “
Watu Layar ” ) atau dari bukit Jejeruk ( lokasi makam Sultan Mahmud dari Minangkabau
) yang legendaris. Kawasan Pantai Binangun bergandengan dengan obyek wisata
Pasujudan Sunan Bonng, makam dan
petilasan Sunan Bonang, sentra belanja ikan kering /hasil laut
lainnya. Obyek Wisata ini merupakan salah
satu obyek wisata dalam kawasan pengembangan yang saat ini telah mulai dibangun
suatu kawasan yaitu Rest Stop Area yang terletak di depan Hotel dan Restaurant
Sewu Beach - Binangun. Fungsi dari Rest Stop Area ini adalah sebagai tempat
istrirahat bagi pengunjung sekaligus disuguhi dengan panorama laut yang indah,
luas dan berkesan dengan melihat secara langsung matahari terbenam ( sun set ).
Pantai Binangun
P antai Binangun Pantai
Binangun
Disamping itu para pengunjung
yang mempunyai hoby olah raga memancing kawasan ini sangat tepat sekali, karena
disana sudah ada perahu-perahu yang dapat disewa menurut kepentingan
masing-masing, dan biasanya untuk memancing di karang-karang atau atol. Pantai
Binangun Indah merupakan salah satu kawasan pengembangan yang tercakup dalam
kawasan BBS ( Bonang Binangun Sluke ), yang telah dibuat perencanaannya sebagai
kawasan unggulan disamping rencana pengembangan KBT ( Kawasan Bahari Terpadu ).
Setiap Syawalan / Kupatan
banyak sekali acara-acara yang digelar, khususnya acara lomban, dan seperti
pada Hari Raya Imlek tahun 2004 kemarin mulai dirintis untuk mengadakan acara
sedekah laut antara masyarakat Tionghoa ( sebagai penyandang dana dan
pemrakarsa kegiatan ) bersama-sama dengan masyarakat Jawa yang juga berbaur
dengan para nelayan di lingkungan sekitar obyek. Acara sedekah laut merupakan
salah satu acara rangkaian perayaan Hari
Raya Imlek yang diselenggarakan berbagai macam kegiatan yang berkaitan
kebudayaan masyarakat Tionghoa.
Peluang investasi : kegiatan
wisata bahari, rumah makan sea food, restoran,
motel, taman laut.
PANTAI SUKO
( KAWASAN BBS )
Berada di kawasan Kecamatan Sluke kurang lebih 24 km dari
kota Rembang ke timur jurusan Surabaya. Pantai Suko erat sekali dengan nama seorang tokoh pengembara yaitu
Sukowati dari Samodra Pasai yang wafat di Pantai ini dalam pertempurannya
dengan Pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Pangeran Harya Damar Putra Prabu
Brawijaya raja Majapahit. Di kawasan ini juga terdapat makam Dewi Siti Kuliyah
yang berasal dari Samodra Pasai yang mengembangkan agama Islam di Sluke.
Pantai Suko merupakan satu kawasan obyek dan daya tarik
wisata yang terdiri dari obyek wisata Makam, Petilasan, dan Pasujudan Sunan
Bonang, Makam Bupati Binangun I, Wisata Watu Layar, Pantai Binangun dan Bukit
Jejeruk. Namun untuk obyek wisata yang belum dikembangkan adalah Pantai
Binangun, yang masih merupakan hamparan pantai/lahan pertanian/perikanan/tanah
kosong yang sangat luas.
Kawasan BBS Lokasi Kawasan BBS Pantai Kawasan BBS
Pada kawasan ini terdapat obyek pendukung yang sedang
digarap oleh pemerintah Kabupaten Rembang, untuk proyek PLTU, Pelabuhan
Industri Batubara/ Pelabuhan Niaga
dll
Peluang Investasi : fasilitas kegiatan wisata bahari,olah raga air, hotel,
restoran, toko souvenir, pusat rekreasi terpadu dalam satu kawasan Bonang
Binangun Sluke.
PULAU KARANG GOSONG
Pulau
Karang Gosong atau Karang Gosong yang lebih dikenal oleh masyarakat sekitar
terletak di sebelah utara Desa Bonang Kecamatan Lasem kurang lebih 4 Km dari
daratan atau ½ jam perjalanan perahu,
Pemandangan obyek ini mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan
karang-karang yang tersebar di wilayah pesisir Rembang, Dinamakan Karang Gosong
karena karang ini mempunyai warna dan tekstur yang lain, selain warnanya yeng
agak kehitam-hitaman juga bentuknya yang cekung sehingga dalam keadaan surut
pengunjung dapat langsung mendarat dan istirahat di tengah-tengah karang.
Pengunjung
akan lebih terpesona ketika diajak untuk melihat panorama di dalam laut,
ikan–ikan karang yang berlalu lalang di dalam laut sangat jelas kita lihat dari
atas perahu, karena pantai di sana hanya berkedalaman kurang dari 2 m, apalagi
ditambah dengan bentuk-bentuk karang hidup yang ada di sekitar pusat karang.
Bukan hanya sekedar melihat ikan hias dan karang hidup, tapi pengunjung juga
dapat menikmati secara langsung sesuatu
yang ada di sekitar Karang Gosong tersebut yaitu secara langsung pengunjung
dapat mencari kerang laut dan rumput laut, tentu saja asal tidak berlebihan
dalam mengambil seperti pada agro wisata pengunjung hanya dapat mengambil 2 / 3
buah yang ada.
Keindahan–keindahan ini akan dapat dirasakan
oleh masyarakat luas baik dari dalam daerah maupun luar daerah. Apabila
pemerintah dan masyarakat guyub rukun dan bersatu dalam memajukan Kabupaten
Rembang khususnya di bidang pariwisata.
Seperti
kita ketahui Kabupaten Rembang saat ini telah getol – getolnya dalam
pembangunan Kawasan yang lebih dikenal dengan Kawasan Pengembangan BBS ( Bonang
– Binangun – Sluke ); dimana Bonang sebagai kawasan obyek wisata religius, Binangun sebagai kawasan obyek wisata bahari,
sedangkan Sluke disamping sebagai obyek
wisata bahari juga wisata religius. Kemudian apabila dipadukan dengan Pulau
Karang Gosong, dapat dijadikan sebagai pelengkap/ penunjang pembangunan kawasan
pengembangan BBS yang pada akhirnya dapat meningkatan pendapatan masyarakat dan
Pendapatan Asli Daerah
PANTAI PASIR PUTIH
TASIKHARJO, PULAU GEDE DAN PULAU MARONGAN
Pantai yang pasirnya putih ini berlokasi di sepanjang pantai Kecamatan Kaliori. tepatnya di desa
Tasikharjo 5 km dari kota Rembang ke arah barat jurusan Rembang - Semarangg.
Luasnya 18 Ha dengan pantainya yang landai, berombak kecil dan tenang,
berhadapan dengan Pulau Marongan dan Pulau Gede / Masaran.
Luas
kedua pulau semakin lama semakin berkurang, karena seringnya terjadi abrasi;
semula Pulau Gede seluas 9 Ha dan Pulau Marongan seluas sekitar 3 Ha, namun
sekarang sudah berkurang sekitar 1,5 Ha. Jarak tempuh ke Pulau marongan atau
Pulau Gede sekitar 4 km, yang dapat
ditempuh dengan perahu tempel selama 30 menit. Khusus untuk Pulau Marongan
kadang-kadang dapat di tempuh dengan
jalan kaki dari Pantai Pasir Putih Tasikharjo pada bulan-bulan tertentu / pada
saat laut surut.
Pulau Gede Pulau Marongan
Pulau Gede
Kedua pulau ini sering
dipergunakan sebagai tempat wisata tirta, berkemah, bersemedi, dan kegiatan
memancing, melihat matahari terbit dan terbenam, juga tempat transit para
nelayan bila cuaca buruk. Setiap saat
dapat dikunjungi.
Peluang investasi : fasilitas kegiatan wisata bahari, motel, restoran,
fasilitas kegiatan perkemahan.
SITUS PLAWANGAN
Tanusia , cara penguburan mayat dengan sikap duduk dalam belanga,
manik-manik, gerabah, benda erletak di Desa Plawangan - Kecamatan Kragan 35 km dari
kota Rembang ke timur jurusan Surabaya. Luas 0,5 km (milik Dinas Purbakala ),
yang terdapat peninggalan sejarah berupa kerangka manusia yang diperkirakan
hidup pada zaman logam awal ( Paleometalik ). Pada tahun 1977 telah ditemukan
kerangka mbenda logam, keramik dll.
Peluang investasi : site museum untuk penelitian/kegiatan pendidikan, toko
souvenir, rumah makan,villa.
Situs
Penguburan Mayat Aneka Situs
Gerabah
Aneka Situs
BUMI PERKEMAHAN
KARANGSARI PARK
Obyek wisata ini merupakan obyek wisata potensial yang
masih diperlukan pengembangannya, yang terletak di desa Karangsari - Kecamatan
Sulang 8 km ke arah selatan. Dengan luas tanah 20 Ha, terdapat fasilitas
sekretariat joglo, aula, anjungan gladak, pustaka, ruang pameran,lapangan
upacara dan parkir, pasar rakyat ( tiap ada kegiatan ), MCK, café, penerangan
listrik dan sarana air artetis. Sering digunakan untuk wisata buru dan wisata
agro. Di lokasi ini banyak ditanami
jenis tanaman jati sebanyak 6.930 batang, jambu mete 420 batang, mangga 2.730
batang, nangka 126 batang, melinjo 1.344 batang, dll.
Di sekitar lokasi terdapat obyek wisata Embung Banyu
Kuwung, sebagai tempat wisata tirta dan arena memancing, yang setiap saat dapat
dikunjungi. Pada Tahun 2003 yang lalu tempat ini digunakan untuk kegiatan HUT Pramuka Tingkat Jawa Tengah.
Tahun 2007 ini juga dipergunakan sebagai pusat kegiatan Jambore Daerah Tingkat
Jawa Tengah ( yang dilaksanakan tiap 5 tahun sekali ); sebagai pusat kegiatan kepramukaan tingkat daerah
kabupaten/ kecamatan; sehingga kegiatan penambahan fasilitas sarana dan
prasarana selalu ada
Peluang investasi : kegiatan memancing, taman rekreasi, miniature kegiatan
penelitian /pendidikan, wisata agro buah siwalan dan kawista, dll
Gerbang Karangsari Park Area Bumi
Perkemahan Kantor Pelayanan dan Logo Pramuka
EMBUNG BANYUKUWUNG
Embung Banyukuwung berada di sungai Batok, terletak
diantara Desa Sudo – Kecamatan Sulang dan desa Sukorejo Kecamatan Sumber;
kira-kira 7,5 km ke arah selatan dari kota Rembang. Embung Banyukuwung
merupakan salah satu waduk buatan berfungsi sebagai sumber air dari masyarakat
sekitar, yang kadang-kadang dipergunakan untuk mengairi sawah, dan bahkan oleh
masyarakat sekitar air tersebut dipergunakan sebagai air minum apabila musim kemarau
telah tiba. Embung Banyukuwung dibangun
untuk menyediakan air baku 20 liter/detik untuk melayani kebutuhan 10.000 jiwa
pendududk di Kabupaten Rembang, terutama Kecamatan Kaliori; dan untuk
menyediakan suplesi irigasi sekitar 775 ha melalui bendung Pentil.
Tampak Depan Embung Banykuwung Embung
Banyukuwung
Embung Banyukuwung
Karena mempunyai panorama dan suasana yang indah maka
obyek ini sangat cocok untuk wisata seperti wisata tirta, wisata agro, wisata
berburu dan olah raga air.
Pada hari-hari libur banyak sekali
ditemui orang memancing bahkan dari luar daerah seperti orang daerah Blora,
Cepu, Jepon, Pati bahkan juga dari Kudus
Peluang investasi : kegiatan
memancing dan wisata bahari.
MEGALITIKUM TERJAN
DAN SELODIRI
Gerbang Selodiri
Megalitikum Bentuk Binatang Salah
Satu Bentuk Megalitikum
Terletak di desa Terjan
Kecamatan Kragan, 10 km dari kota Kragan ( 48 km dari kota Rembang ) ke arah
timur jurusan Surabaya; yang mudah dijangkau dengan kendaraan roda 2/ roda 4
sampai ke desa, kemudian dilanjutkan jalan kaki menuju lokasi obyek ( merupakan
lokasi perbukitan ).
Terdapat batu-batuan jaman pra
sejarah, batu-batuan berupa pintu gerbang, kepala binatang seperti kepala
katak, kepala buaya, kepala ular, yang pada waktu itu digunakan sebagai ilmu
perbintangan ( ilmu Falak )
Ada sebuah batu dengan
berat sekitar 500 ton tinggi 50 m yang
dinamakan “ Selodiri “ ( batu yang berdiri ) Selodiri dijadikan sebagai tanda
oleh para nelayan sekitar obyek, dimana yang apabila Selodiri masih kelihatan (
pada waktu berangkat mencari ikan / melaut ) berarti masih dekat dengan pantai.
Di sekitar lokasi obyek wisata ini juga terdapat sumur keramat yang
dikeramatkan oleh masyarakat sekitar atau dari luar daerah, dan sering dipergunakan
untuk bertapa mencari berkah.
Peluang investasi : fasilitas
kegiatan perkemahan, panorama rekreasi,mendaki gunung, dll
WISATA ALAM KAJAR
Terletak di desa Kajar –
Kecamatan Lasem, 14 km dari kota Rembang yang mudah dijangkau dengan kendaraan
umum. Luas areal sekitar 3 Ha milik
Perhutani dan 2 Ha milik Desa; merupakan
obyek wisata alam. Kegiatan yang sering dilakukan adalah mendaki gunung,
berkemah, pengenalan dan kecintaan lingkungan ( biasa dilakukan oleh anak-anak
muda ). Banyak sekali buah-buahan yang dihasilkan, terutama yang terkenal
adalah buah jambu biji. Terdapat juga goa Tinatah dan goa Dunak, yang
masing-masing ketinggian 360 m dan 392 m di atas permukaan air laut; terdapat
juga sumber air alami, yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Rembang
sebagai air minum.
Tapak Kaki
Lingga
Bukit Kajar
Goa Tinatah merupakan sebuah goa kecil yang di sisi
atapnya terlihat seperti permukaan batu yang ditatah, sehingga terlihat lebih
rata daripada permukaan batu pada goa-goa pada umumnya. Di dalam goa tersebut
tidak terdapat sesuatu yang bisa memberikan petunjuk tentang sebuah situs
histories. Tampaknya goa ini merupakan goa alam yang kapan terjadinya belum
bisa diketahui dengan pasti.
Selain goa, di wilayah tersebut juga terdapat situs Batu
Lingga, merupakan sebuah simbol bagi masyarakat Hindu/ klasik yang bermakna
sebagai “kesuburan” baik untuk kelangsungan hidup manusia. Sementara itu, di sekitar 1 kilometer setelah
situs Batu Lingga juga terdapat situs batu prasasti dengan gambar Tapak Kaki.
Besarnya gambar tapak kaki tersebut relatif kecil, atau hampir sama dengan
ukuran tapak kaki orang Jawa pada umumnya.
Kedua situs ini juga tidak bisa diceritakan lebih detail
karena tidak ada sumber yang menjadi petunjuk dari awal munculnya situs
tersebut. Selain itu juga dalam sumber-sumber sekunder tidak dijumpai informasi
yang memadai tentang situs masa klasik tersebut.
Peluang investasi : taman flora
dan fauna, fasilitas bumi perkemahan, mendaki gunung,pemandian alam, villa, restoran.
KLENTENG
MAK CO ( TJOE HWIE KIONG ) DI REMBANG
|
Tempat Sembayangan Ruang Tengah Klenteng Gerbang Klenteng
Berada
di Desa Tasikagung- Rembang, 1,5 km dari alon-alon kota Rembang. Lokasinya di
tepi sungai Karanggeneng menghadap ke laut . Didirikan tahun 1841 oleh Kapiten
Lie, dengan keistimewaan yang dilengkapi
dua menara disebut Kie Kwa yang tidak terdapat pada klenteng-klenteng yang
lain, berfungsi sebagai petunjuk arah para nelayan. Pada mulanya didirikan di Desa Jangkungan-Kecamatan
Kaliori, kemudian dipindah ke lokasi yang sekarang. Setiap sepuluh tahun sekali
diadakan perayaan ulang tahun besar dimeriahkan dengan atraksi kesenian
tradisonal kaum Tionghoa, juga pertunjukan kesenian daerah Kabupaten Rembang.
Peluang investasi : toko souvenir, fasilitas kegiatan
wisatawan.
Kelenteng Mak
Co di Lasem
Pintu Gerbang Klenteng Tempat Sembayangan Tempat Sembayangan
Kelenteng
ini terletak di Desa Dasun, merupakan klenteng tertua di Jawa; didirikan
diperkirakan pada abad 15 dengan mengalami pemugaran beberapa kali, pemugaran
terakhir dilakukan pada tahun 1868. Nama Mak Co sesungguhnya merupakan nama
lain dari seorang tokoh yang bernama Tian
Shang Sheng Mu atau Thian Sang Sen Mu atau Thian Siang Sing Bo. Tokoh ini
memiliki sebutan yang terkenal yaitu Ma Zu (Ma Couw) atau yang dalam lafal Jawa
disebut Mak Co atau Tian Hou. Mak Co adalah seorang wanita yang pernah hidup di
daerah Fujian.
Setiap
hari ulang tahunnya dirayakan secara besar-besaran bersama kaum Tionghoa baik
lokal, regional maupun dari berbagai daerah provinsi se Indonesia; dengan
berbagai kegiatan event dan pertunjukan yang menarik bagi masyarakat maupun
wisatawan yang berkunjung di Rembang.
Peluang investasi : toko
souvenir, fasilitas kegiatan wisatawan.
VIHARA RATANAVANA ARAMA
Tempat Sembayangan
di Area Makam Tempat Sembayangan Lokasi Makam Biksu I
Vihara ini terletak di Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem
kurang lebih 5 Km ke arah Wisata Alam Kajar, berada di daerah perbukitan (
sekitar 120 m di atas permukaan air laut ). Di lokasi ini terdapat banyak
sekali fasilitas sarana dan prasarana peribadatan dengan ornamen-ornamen yang
unik dan menarik, dengan pemandangan lepas laut, pegunungan, dan hamparan
sawah/ tegalan/ perkebunan yang luas.
Di perbukitan paling atas ada area makam Bhiksu/
Bante I ( yang mendirikan / mengelola
vihara ), yang meninggal tahun 2000 lalu. Di lokasi makam beliau didirikan
candi (menyerupai Candi Borobudur) seluas kurang lebih 500 M2 dengan empat
pintu dari arah Barat, Timur, Selatan & Utara.
Peluang investasi : taman flora
dan fauna, fasilitas bumi perkemahan, mendaki gunung,pemandian alam, villa, restoran.
RIMBA PASUCEN, GOA PENGANTEN, GOA JOGLO
DAN GOA JAGUNG
Pintu Goa Jagung
Ruang Tengah Goa Penganten Ruang Tengah Goa
Penganten
Terletak di desa Pasucen
Kecamatan Gunem sekitar 30 km dari kota Rembang, dengan melalui kawasan hutan
sepanjang 10 km. Luas areal sekitar 13,5 Ha milik Perhutani Mantingan dan
sebagian Perhutani Kebonharjo, merupakan goa alam stalagtit stalagmit yang
berada di tengah hutan jati yaitu Goa Jagung, Goa Penganten, dan Goa Joglo yang
masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.
Terdapat juga sungai di bawah tanah yang tembus sampai
sumber air Brubulan, dan di sekitar obyek ini terdapat telaga dan air terjun
setinggi 22 m.
Peluang investasi : fasilitas kegiatan perkemahan, pemandian alam, olahraga
dayung/bersampan, usaha penginapan, rumah makan,
dan hiburan umum.
LEGEN & BUAH
SIWALAN
Pohon Siwalan
Buah Siwalan
Buah dan Dedaunan Siwalan
Terletak di desa Landoh-Kecamatan Sulang 8 km dari kota
Rembang ke arah selatan jurusan Blora, dijajakan minuman khas legen (air nira)
dan buah siwalan.
Minuman legen dikemas dalam bambu dan disajikan dalam gelas bambu juga, bisa dicampur dengan es batu,
akan lebih nikmat. Buah siwalan buahnya
seperti buah kolang-kaling tetapi besar dan rasanya seperti “degan” ( kelapa
muda ) sungguh merupakan perpaduan yang pas antara minuman & buahnya yang segar dan nikmat.
Peluang
investasi : kebun buah siwalan, pabrik minuman kaleng, sari buah siwalan, dodol
siwalan
BUAH KAWIS
Buah Kawista Syrop
Kawista Kemasan Botol Bonsai
Pohon Kawisata
Buahnya yang bulat bertempurung, berbiji banyak ( seperti
biji delima ), bila sudah tua daging buahnya berwarna coklat kehitam-hitaman,
dengan aroma buahnya sangat khas rasa manis asem.
Pohonnya berdaun kecil-kecil seperti asam keranji, yang
berduri. Buah kawis dapat dimakan
langsung / bisa dicampur gula pasir juga air. Buah kawis / kawista dapat
ditemui di pasar-pasar, rumah makan, maupun di rumah-rumah penduduk. Tersedia
dalam bentuk botol limun dan sirup.
Peluang investasi :
kebun buah kawis, pabrik minuman kaleng, sari buah kawis, dodol kawis.
PUSAT MAKANAN KHAS LONTONG TUYUHAN
Pusat Lontong Tuyuhan Situasi Salah Satu Kios Gerbang Pusat Lontong Tuyuhan
Terletak di desa Tuyuhan-Kecamatan Pancur 2,5 km dari
kota Lasem. Menu yang terdiri atas lonthong ( bentuk segitiga ) dengan lauk
opor ayam kampung agak pedas dan minumannya air kendi, soft drink dan es kelapa
muda. Makanan ini dijajakan di tepi jalan di pinggir sawah. Biasanya mulai
dijajakan pukul 11.00 – 22.00 WIB, namun sekarang sudah berkembang, dapat
ditemui di setiap tempat keramaian seperti di alon-alon kota Rembang / Lasem
atau di setiap kota Kecamatan, yang dijajakan sekitar pukul
16.00 WIB. Peluang investasi :
toko souvenir, usaha hiburan umum.
The Casino in Milwaukee - JTM Hub
BalasHapusJMT.COM, WI - The 시흥 출장마사지 Casino in Milwaukee, WI - Find hotel rooms, restaurants, and reviews for 김포 출장샵 JMT 당진 출장마사지 Casino in 경상북도 출장샵 Milwaukee, WI - located at 광양 출장마사지